Tanggal Rilis | : | 1 Desember 2014 |
Ukuran File | : | 1.16 MB |
Abstraksi
Kota Palembang pada bulan Nopember 2014 mengalami inflasi sebesar 2,10 persen. Laju inflasi kumulatif tahun 2014 sampai dengan bulan Nopember adalah 5,48 persen dan laju inflasi “year on year” (Nopember 2014 terhadap Nopember 2013) adalah 5,51 persen.
Kota Palembang pada bulan Nopember 2014, berdasarkan tujuh (7) kelompok pengeluaran, mengalami peningkatan indeks harga pada semua kelompok yaitu transportasi, komunikasi & jasa keuangan sebesar 4,61 persen; kelompok bahan makanan sebesar 4,31 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 1,01 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,24 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,18 persen; kelompok sandang sebesar 0,16 persen; kelompok kelompok kesehatan 0,13 persen.
Komoditas yang mengalami peningkatan harga dengan andil inflasi tertinggi di Kota Palembang antara lain: cabai merah, bensin, tarif angkutan dalam kota, biaya administrasi transfer uang, beras, bumbu masak jadi, tarif listrik, dan cabe rawit. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi antara lain angkutan udara, ketimun, tomat sayur, bawang merah, kentang dan kol putih/kubis.
Kota Lubuk Linggau pada bulan Nopember 2014 mengalami inflasi sebesar 2,07 persen. Laju inflasi kumulatif tahun 2014 sampai dengan Nopember adalah 6,13 persen dan laju inflasi “year on year” (Nopember 2014 terhadap Nopember 2013) adalah 6,02 persen.
Komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi di Kota Lubuk Linggau selama bulan Nopember 2014 antara lain: cabai merah, bensin, beras, dan cabe rawit. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi antara lain tomat sayur, bayam, kentang, kol putih/kubis dan daging ayam ras.
Berdasarkan penghitungan inflasi pada kota Palembang dan kota Lubuk Linggau, pada bulan Nopember 2014 Provinsi Sumatera Selatan mengalami inflasi sebesar 2,10 persen, laju inflasi kumulatif sampai dengan bulan Nopember 2014 sebesar 5,54 persen dan laju inflasi “year on year” (Nopember 2014 terhadap Nopember 2013) adalah 5,56 persen.Berdasarkan pemantauan harga selama bulan Nopember 2014 pada 82 kota IHK di Indonesia, menunjukkan bahwa semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di kota Padang (3,44 persen), terendah terjadi di kota Manokwari (0,07 persen).