Tanggal Rilis | : | 1 Juli 2014 |
Ukuran File | : | 1.26 MB |
Abstraksi
Kota Palembang pada bulan Juni 2014 mengalami inflasi sebesar 0,54 persen. Laju inflasi kumulatif tahun 2014 sampai dengan bulan Juni adalah 1,00 persen dan laju inflasi “year on year” (Juni 2014 terhadap Juni 2013) adalah 4,47 persen.
Berdasarkan tujuh (7) kelompok pengeluaran, enam (6) kelompok mengalami kenaikan indeks harga yaitu kelompok bahan makanan sebesar 1,93 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 0,45 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,24 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,10 persen; kelompok sandang sebesar 0,06 persen; dan kelompok kesehatan 0,06 persen. Sedangkan satu (1) kelompok pengeluaran mengalami penurunan indeks harga yaitu kelompok transportasi, komunikasi & jasa keuangan sebesar -0,02 persen.
Komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi di Kota Palembang antara lain: ayam ras, bawang putih, sepat siam, bawang merah dan cabai merah. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi antara lain udang basah, cumi-cumi, lele, kentang dan angkutan udara.
Kota Lubuk Linggau pada bulan Juni 2014 mengalami inflasi sebesar 0,47 persen. Laju inflasi kumulatif tahun 2014 sampai dengan Juni adalah 1,07 persen dan laju inflasi “year on year” (Juni 2014 terhadap Juni 2013) adalah 3,19 persen.
Komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi di Kota Lubuk Linggau selama bulan Juni 2014 antara lain: bahan bakar rumah tangga, semen, semangka, dan beras. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi antara lain, nila, tomat sayur, dencis, dan patin.
Berdasarkan penghitungan inflasi pada kota Palembang dan kota Lubuk Linggau, pada bulan Juni 2014 Provinsi Sumatera Selatan mengalami inflasi sebesar 0,53 persen, laju inflasi komulatif sampai dengan bulan Juni 2014 sebesar 1,01 persen dan laju inflasi “year on year” (Juni 2014 terhadap Juni 2013) adalah 4,33 persen.
Berdasarkan pemantauan harga selama bulan Juni 2014 pada 82 kota IHK di Indonesia, menunjukkan bahwa 76 kota mengalami inflasi dan 6 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di kota Ternate (1,29 persen), terendah terjadi di kota Tual (0,06 persen). Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di kota Maumere (-0,72 persen), terendah terjadi di kota Pematang Siantar (-0,09 persen). Menurut wilayah regional pulau Sumatera dinyatakan bahwa 23 kota IHK di kawasan ini, 22 kota mengalami inflasi dan 1 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi tejadi di kota Tanjung Pandan (0,83 persen), terendah di kota Bukit Tinggi (0,09 persen). Deflasi hanya terjadi di kota Pematang Siantar (0,09 persen).