Tanggal Rilis | : | 1 September 2014 |
Ukuran File | : | 0.89 MB |
Abstraksi
Kota Palembang pada bulan Agustus 2014 mengalami inflasi sebesar 0,10 persen. Laju inflasi kumulatif tahun 2014 sampai dengan bulan Agustus adalah 2,00 persen dan laju inflasi “year on year” (Agustus 2014 terhadap Agustus 2013) adalah 2,32 persen.
Berdasarkan tujuh (7) kelompok pengeluaran di Kota Palembang pada bulan Agustus 2014, lima (5) kelompok mengalami peningkatan indeks harga yaitu kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,89 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 0,41 persen; kelompok kesehatan 0,35 persen; kelompok sandang sebesar 0,15 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,06 persen. Dua (2) kelompok yang mengalami penurunan indeks harga yaitu kelompok transportasi, komunikasi & jasa keuangan sebesar - 0,86 persen dan kelompok bahan makanan sebesar -0,12 persen.
Komoditas yang mengalami peningkatan harga dengan andil inflasi tertinggi di Kota Palembang antara lain: tarip listrik, daging ayam ras, patin, rokok kretek filter, mujair dan ketimun. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi antara lain tomat sayur, angkutan udara, angkutan dalam kota, tomat buah, sepat siam dan bawang merah.
Kota Lubuk Linggau pada bulan Agustus 2014 mengalami inflasi sebesar 0,06 persen. Laju inflasi kumulatif tahun 2014 sampai dengan Agustus adalah 2,87 persen dan laju inflasi “year on year” (Agustus 2014 terhadap Agustus 2013) adalah 1,61 persen.
Komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi di Kota Lubuk Linggau selama bulan Agustus 2014 antara lain: cabai merah, daging ayam kampung, tarip listrik, apel, sekolah dasar dan kangkung. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi antara lain, jeruk, telur ayam ras, daging sapi, pisang, bayam dan teri.
Berdasarkan penghitungan inflasi pada kota Palembang dan kota Lubuk Linggau, pada bulan Agustus 2014 Provinsi Sumatera Selatan mengalami inflasi sebesar 0,10 persen, laju inflasi kumulatif sampai dengan bulan Agustus 2014 sebesar 2,09 persen dan laju inflasi “year on year” (Agustus 2014 terhadap Agustus 2013) adalah 2,25 persen.
Berdasarkan pemantauan harga selama bulan Agustus 2014 pada 82 kota IHK di Indonesia, menunjukkan bahwa 66 kota mengalami inflasi dan 16 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan (1,98 persen), terendah terjadi di Kota Banjarmasin (0,02 persen). Deflasi tertinggi terjadi di Kota Ternate (-1,02 persen), sedangkan deflasi terendah di Kota Samarinda (-0,01 persen).