| Tanggal Rilis | : | 1 November 2013 |
| Ukuran File | : | 0.13 MB |
Abstraksi
Nilai Tukar Petani (NTP)* Sumatera Selatan pada bulan Oktober 2013 sebesar 109,68 persen, menunjukkan bahwa secara umum daya beli petani pada bulan Oktober 2013 lebih baik dibandingkan tahun dasar 2007. Bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTP Oktober 2013 meningkat sebesar 0,53 persen yang disebabkan karena peningkatan indeks harga yang diterima petani lebih besar daripada peningkatan indeks harga yang dibayar petani secara umum.NTP Padi & Palawija di Sumatera Selatan pada Oktober 2013 sebesar 122,78 persen, menunjukkan bahwa petani padi dan palawija relatif sejahtera dibandingkan dengan tahun dasar 2007. Bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTP padi dan palawija bulan Oktober 2013 naik sebesar 0,18 persen.NTP Hortikultura pada bulan Oktober 2013 sebesar 114,90 persen, berarti tingkat kesejahteraan petani hortikultura lebih baik dibandingkan tahun dasar 2007. Bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTP hortikultura bulan Oktober naik sebesar 0,92 persen.NTP Tanaman Perkebunan Rakyat (Pekebun) di Sumatera Selatan pada bulan Oktober 2013 sebesar 91,76 persen, menunjukkan bahwa daya beli pekebun di Sumatera Selatan masih lebih rendah dibanding tahun dasar 2007. Bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, nilai tukar pekebun bulan Oktober 2013 meningkat 0,75 persen.Nilai Tukar Peternak di Sumatera Selatan pada bulan Oktober 2013 sebesar 107,20 persen, menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan peternak relatif lebih baik dibandingkan dengan tahun dasar 2007. Bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, nilai tukar peternak mengalami peningkatan sebesar 0,91 persen.Nilai Tukar Nelayan (NTN) di Sumatera Selatan pada bulan Oktober 2013 sebesar 111,96 persen. Bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, nilai tukar nelayan naik sebesar 0,40 persen.Inflasi/deflasi pedesaan ditunjukkan oleh perubahan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi rumahtangga petani. Pada bulan Oktober 2013 wilayah pedesaan di Sumatera Selatan mengalami inflasi sebesar 0,20 persen, terutama karena naiknya indeks harga kelompok sandang sebesar 0,65 persen.
