Tanggal Rilis | : | 1 Februari 2013 |
Ukuran File | : | 0.12 MB |
Abstraksi
Nilai Tukar Petani (NTP)* Sumatera Selatan pada bulan Januari 2013 sebesar 110,45 persen, menunjukkan bahwa secara umum daya beli petani pada bulan Januari 2013 lebih baik dibandingkan tahun dasar 2007. Bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTP Januari 2013 meningkat sebesar 0,21 persen yang disebabkan karena kenaikan indeks harga yang diterima petani secara umum lebih tinggi daripada kenaikan indeks harga yang dibayar petani.NTP Padi & Palawija di Sumatera Selatan pada Januari 2013 sebesar 125,36 persen, menunjukkan bahwa petani padi dan palawija relatif sejahtera dibandingkan dengan tahun dasar 2007. Namun, bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTP padi dan palawija bulan Januari 2013 turun sebesar 0,09 persen.NTP Hortikultura pada bulan Januari 2013 sebesar 112,62 persen, berarti tingkat kesejahteraan petani hortikultura lebih baik dibandingkan tahun dasar 2007. Bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTP hortikultura bulan Desember naik sebesar 0,53 persen.NTP Tanaman Perkebunan Rakyat (Pekebun) di Sumatera Selatan pada bulan Januari 2013 sebesar 92,94 persen, menunjukkan bahwa pekebun di Sumatera Selatan masih mengalami defisit. Bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, nilai tukar pekebun bulan Januari 2013 meningkat 0,76 persen.Nilai Tukar Peternak di Sumatera Selatan pada bulan Januari 2013 sebesar 103,99 persen, menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan peternak relatif lebih baik dibandingkan dengan tahun dasar 2007. Namun, bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, nilai tukar peternak mengalami penurunan sebesar 0,49 persen.Nilai Tukar Nelayan (NTN) di Sumatera Selatan pada bulan Januari 2013 sebesar 115,74 persen. Bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, nilai tukar nelayan naik sebesar 0,04 persen.Inflasi/deflasi pedesaan ditunjukkan oleh perubahan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi rumahtangga petani. Pada bulan Januari 2013 wilayah pedesaan di Sumatera Selatan mengalami inflasi sebesar 0,50 persen, terutama karena naiknya indeks harga kelompok kesehatan sebesar 0,97 persen.