Tanggal Rilis | : | 5 Februari 2013 |
Ukuran File | : | 0.14 MB |
Abstraksi
Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Selatan dengan migas tahun 2012 sebesar 6,0 persen mengalami perlambatan dibandingkan dengan tahun 2011 yang sebesar 6,5 persen. Sedangkan pertumbuhan ekonomi tanpa migas tahun 2012 mencapai 7,9 persen, lebih rendah dibanding tahun 2011 yang sebesar 8,1 persen. Sumber utama pertumbuhan adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pertanian, dan sektor industri pengolahan.Besaran PDRB Sumatera Selatan pada tahun 2012 atas dasar harga berlaku mencapai Rp 206,33 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan 2000 mencapai Rp 72,09 triliun.Secara triwulanan, PDRB Sumatera Selatan di triwulan IV/2012 menurun minus 2,9 persen dibandingkan dengan triwulan III/2012 (q-to-q), dan bila dibandingkan dengan triwulan IV/2011 (y-on-y) tumbuh sebesar 5,5 persen.Di sisi penggunaan, sebagian besar PDRB Sumatera Selatan digunakan untuk memenuhi konsumsi rumah tangga sebesar 62,2 persen, konsumsi lembaga swasta nirlaba 1,1 persen, konsumsi pemerintah 10,7 persen, pembentukan modal tetap domestik bruto atau investasi fisik 26,0 persen serta ekspor neto minus 1,98 (ekspor 39,6 persen dan impor 41,6 persen).Jika dilihat pertumbuhan per komponen dari PDRB Penggunaan, semua komponen mengalami perlambatan. Pertumbuhan ekspor mengalami perlambatan paling dalam dari 14,6 persen pada tahun 2011 menjadi 2,6 pada tahun 2012. Merosotnya harga komoditi ekspor berimbas pada perlambatan laju pertumbuhan ekspor .Sumber utama pertumbuhan ekonomi 6,0 persen dari sisi penggunaan adalah konsumsi rumahtangga 3,99 persen, diikuti oleh pembentukan modal tetap domestik bruto (PMTDB) 2,96 persen, ekspor 1,15 persen, konsumsi pemerintah 0,65 persen dan konsumsi lembaga swasta nirlaba 0,04 persen dengan pengurang komponen impor sebesar 6,20 persen.Pendapatan per-kapita Sumatera Selatan atas dasar harga berlaku pada tahun 2012 mencapai Rp 22,68 juta, lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp 20,40 juta.